Mungkin
banyak yang tak mengenalnya, namun dia pernah menguncang persepakbolaan Indonesia
di era 2000-2005an. Dialah Muhammad Eksan striker yang mengantarkan PSS Sleman
promosi dari divisi Satu menuju divisi
Utama Liga Indonesia Mandiri pada tahun 2000.
Memulai karir amatirnya bersama klub Hisbul
Wathan Wates kemudian Persikup Kulon Progo, Pemain ini dilirik PSS Sleman setelah
PSS menjalani laga menghadapi Persikup pada divisi dua kala itu, kemudian resmi
memulai karir profesionalnya dengan PSS Sleman pada tahun 98an pada saat PSS
menjalani laga divisi satu liga Indonesia.
Sebuah prestasi yang membanggakan ketika
Eksan berhasil mengantarkan PSS ke kasta tertinggi Liga Indonesia pada waktu
itu, bersama rekan se timnya Muhammad Anshori (Bagong). Gol Eksan di Laga
kandang terakhir cukup menempatkan PSS
pada posisi dua divisi satu LI sehingga berhak lolos pada divisi Utama.
Sebuah babak baru dalam karir sepakbola
M. Eksan dimulai ketika dia harus menjaga eksistensi PSS di kasta tertinggi
Liga Indonesia. Hal itu dibuktikan Eksan dengan selalu mencetak gol dalam
setiap laga PSS Sleman sehingga PSS mampu menempati peringkat-9 pada musim
pertamanya di divisi Utama Liga. Pemain ini dikenal dengan tendangan Free kick
nya yang kerap kali membahayakan gawang lawan. Juga dengan sundulannya,
meskipun bertubuh kecil namun dia memiliki jumping yang tinggi dan mampu
bersaing dengan bek lawan yang berpostur tinggi. Sehingga tak jarang gol-gol
nya tercipta melalui tendangan bebas maupun bola-bola atas. Dengan
eksistensinya tersebut Eksan kerap menjadi top skor PSS Sleman di setiap
musimnya.
Di dalam tim dia termasuk orang yang
mudah bergaul dengan rekan satu timnya, sikapnya yang rendah hati membuat dia
disegani oleh rekan satu timnya. Hal ini membuat dia dipercayakan oleh pelatih
untuk memakai ban kapten di lengannya. Sebuah terobosan baru dalam
persepakbolaan Indonesia ketika ban kapten dipercayakan kepada seorang Striker,
yang biasanya dipegang oleh bek atau pemain tengah. Hal tersebut kemudian
dibuktikan Eksan dengan mampu menjaga stabilitas tim nya kala itu.
Tak dipungkiri Eksan pernah menjadi
Idola pada era 2000an, bersama rekan satu timnya sang kapten mengantarkan PSS
Sleman menempati peringkat 4 Liga Mandiri pada tahun 2004 dan 2005. Sebuah
prestasi tertinggi dalam sejarah persepakbolaan PSS Sleman. Bersama dengan
euforia PSS Sleman pada waktu itu nama Muhammad Eksan juga kerap kali
dielu-elukan oleh suporternya. Triakan keras dan semangat oleh suporter selalu
terdengar ketika “Muhammad Eksan” disebutkan dalam line up pertandingan.
Kini sang kapten sudah tak lagi bergabung
dengan PSS Sleman, bukan karena kemampuannya yang menurun namun usia yang
membuatnya gantung sepatu. Dan bukan berarti dia dilupakan, namanya akan selalu
tertanam dalam sejarah panjang PSS Sleman. Hampir 10 tahun pemain ini mengawal
perjalanan PSS Sleman, hingga pada akhir karirnya pemain ini masih berkostum
PSS Sleman. Tak bisa dipungkiri bahwa dia mempunyai andil besar dalam masa
kejayaan PSS Sleman. Oleh karena loyalitas dan dedikasinya pemain ini layak
disebut sebagai “Legend” PSS Sleman. Terima Kasih Muhammad Eksan 11 J.
(Reza)
**maaf apabila terdapat
kesalahan data, mohon dikoreksi J**

Tidak ada komentar:
Posting Komentar