Rabu, 20 Juni 2012

Fenomena Wasit Cewek : PES 2012

Bagi pecinta PES 2012 nih gue pamerin sosok wasit cewek, meskipun gak ngaruh ama kinerjanya sih tapi lumayan bikin variasi buat elo yang bosen ama tampilan di PES elo :D




Jumat, 08 Juni 2012

Brigata Curva Sud: Anomali Suporter Sepakbola Indonesia (kompasiana.com)

Sebuah tulisan menarik yang sayang apabila tidak diabadikan ,tulisan ini diambil dari http://kompasiana.com/post/bola/2012/06/08/brigata-curva-sud-anomali-suporter-sepakbola-indonesia/ , tulisan ini menceritakan ketika memandang suporter dengan cara yang benar maka disitulah ditemukan keindahan, selamat menikmati :))

BRIGATA CURVA SUD : ANOMALI SUPORTER INDONESIA 

          Dalam laman Jakarta Globe Blogs (JG Blogs) dimuat satu tulisan yang membuat saya tertarik untuk membaca isinya. Tulisan itu ditulis oleh Antony Sutton, seorang blogger yang dalam profilnya disebutkan sebagai seorang fans Arsenal yang ingin meng-capture keindahan sepakbola di Asia Tenggara. Tulisan itu berbicara mengenai Brigata Curva Sud, kelompok supporter pendukung tim dari kota kecil, PSS Sleman. Baginya, Brigata Curva Sud (BCS) adalah hal yang baru pertama kali ditemui di tengah-tengah citra buruk supporter sepakbola Indonesia. Dengan semangat ala ultras yang dibawanya, BCS mewarnai tribun selatan Stadion Maguwoharjo ketika PSS bertanding.
          Saya jadi ingin menulis sesuatu tentang BCS. Jika selama ini Sleman identik dengan Slemania, yang pernah menjadi supporter terbaik di Indonesia, maka kemapanan itu mulai diusik dengan keberadaan BCS. Saya tidak tahu persis kronologis berdirinya BCS. Namun saya mencatat BCS mulai menampakkan eksistensinya pada kompetisi Divisi Utama musim 2009/2010. Saya yang selalu menyaksikan pertandingan PSS Sleman dari tribun sebelah timur mengamati sekelompok supporter PSS berbaju hitam yang gemar menyanyikan chants berbahasa asing untuk mendukung PSS Sleman. Kelompok supporter berbaju hitam tersebut awalnya bukanlah kelompok yang besar, hanya terdiri dari beberapa puluh orang. Musim selanjutnya, sepertiga tribun kuning, yang kira-kira berkapasitas total 7.000 orang dipenuhi oleh supporter berbaju hitam. Saat itu saya masih menyebut kelompok tersebut dengan nama Ultras PSS, meskipun sebenarnya nama Brigata Curva Sud sudah mulai eksis. Musim 2011/2012 ini jumlah supporter berbaju hitam yang menyebut dirinya sebagai BCS semakin bertambah banyak. Pada pertandingan kandang terakhir musim 2011/2012 yang lalu, saat PSS melawan PPSM KN Magelang, seluruh tribun kuning dipenuhi oleh pasukan BCS. Semua yang ada di tribun kuning ikut berdiri dan bernyanyi sepanjang 2x 45 menit. Hal ini menghadirkan suasana mistis yang menggetarkan di stadion Maguwoharjo Sleman.
          Apa yang menjadi cirri khas BCS dalam memberikan dukungan bagi PSS Sleman? Ciri yang paling khas adalah BCS selalu mengenakan kaos berwarna hitam dan memberlakukan wajib bersepatu ketika menyaksikan PSS bertanding. Keringat pemain yang berlari-lari sepanjang 2x 45 menit di lapangan harus diapresiasi dengan sopan. Caranya adalah dengan berpenampilan pantas ketika menyaksikan PSS berlaga. BCS berdiri dan bernyanyi selama 2 x 45 menit tanpa henti. Lagu-lagu (chants) yang dinyanyikan hampir semua adalah lagu baru yang belum pernah dinyanyikan oleh kelompok supporter lain di Indonesia. Ada satu lagu yang dijiplak dari lagu yang dinyanyikan oleh Curva Sud Milano (Suporter AC Milan) dan beberapa lagu berbahasa Inggris. Pada saat babak kedua akan dimulai, BCS akan melakukan koreo. Koreo ini merupakan kombinasi gerakan menggunakan kertas warna-warni dan membentuk pola tertentu. Koreo ini lazim dilakukan oleh supporter-suporter di Italia. Di Indonesia, banyak kelompok supporter melakukan gerakan koreo ini. Yang membedakan dari BCS adalah mereka berani menciptakan bentuk-bentuk yang sulit melalui koreo tersebut. Dan di akhir pertandingan, BCS selalu melakukan pyro show. Hal ini juga sudah banyak dilakukan oleh supporter sepakbola di Indonesia. Hanya saja aksi pyro show yang sedikit unik pernah dilakukan BCS pada musim 2010/2011 yang lalu kala menjamu Persebaya. Saat itu BCS menyalakan kembang api dan berjajar memanjang di sepanjang tribun selatan.
1339131454449218658
Koreo BCS Saat PSS vs PPSM KN (27/5)
          BCS di dalam memberikan dukungan bagi PSS Sleman berusaha menghindari lagu-lagu yang berbau rasis atau ancaman secara verbal. Jika biasanya supporter sepakbola Indonesia sering mengintimidasi lawannya dengan lagu “dibunuh saja”, BCS tidak pernah menyanyikan lagu dengan kalimat seperti itu. Tidak pernah pula BCS menyanyikan lagu-lagu yang menghina supporter tim lain. Meskipun sempat terlibat perseteruan dengan kelompok supporter lain, BCS tidak pernah merendahkan nama supporter lain ketika memberikan dukungan bagi PSS.
          BCS adalah anomaly bagi supporter sepakbola Indonesia, yang baru saja tercoreng moreng namanya gara-gara empat nyawa melayang atas nama supporter sepakbola. Meskipun aksinya tergolong garang, namun BCS berusaha menghapuskan image kekerasan dan intimidasi berlebihan ketika mendukung tim kebanggaannya melalui tingkah laku mereka di stadion. Selain dukungan penuh yang diberikan di dalam lapangan, BCS juga terkenal tertib membeli tiket. Bagi mereka, menonton pertandingan dengan membeli tiket dengan harga penuh merupakan salah satu bentuk dukungan bagi tim kesayangannya. Di tengah banyaknya supporter sepakbola yang berusaha mencari gratisan untuk menonton tim kesayangannya bertanding, apa yang dilakukan oleh BCS ini merupakan hal yang patut untuk dicontoh.
          Saya bukan seorang BCS. Saya bukan juga Slemania yang setia duduk di tribun hijau (tribun yang diperuntukkan bagi Slemania). Saya adalah pendukung PSS Sleman yang dari dulu sampai sekarang selalu ijen (sendirian). Saya tidak pernah bergabung dengan komunitas apapun. Bahkan ketika PSS Sleman bermain di Palangkaraya minggu lalu saya ikut menyusul ke sana sendirian. Namun saya kagum dengan rekan-rekan BCS. Militansi yang mereka tunjukkan membuat saya semakin mencintai PSS. Bukan hanya saya yang kagum. Banyak penonton di tribun merah berlomba-lomba mengabadikan aksi koreo yang menawan dari BCS. Bagi saya BCS adalah setetes air segar bagi persepakbolaan Indonesia. Rasa cinta yang besar bagi tim kesayangannya tidak harus ditunjukkan dengan intimidasi berlebihan bagi tim lawan dan tindak-tindak anarkisme. BCS tidak mengenal koalisi-koalisi-an. Siapapun supporter sepakbola, asal tidak membuat ulah adalah teman. Seandainya militansi tanpa kekerasan ala BCS ini bisa ditularkan ke seluruh Indonesia, saya pikir tidak perlu lagi ada korban selanjutnya yang jatuh hanya gara-gara berbeda kostum.
"Selama masih satu Indonesia, tidak ada alasan untuk gontok-gontokan."
13391315551558726379
Koreo BCS Saat PSS vs Persik Kediri
ditulis oleh : Agung Yunastiawan

Selasa, 05 Juni 2012

SKUAD MASTER LIGA : PES 2012


LIVERPOOL MASTER LEAGUE SQUAD




Iseng-iseng nih Gue mau ngepost tentang skuad master league gue, Jadi gue ceritain dulu ye sejarahnya. Udah agak lama sih gue maenin ni master liga, sekitar 4 musiman gitu dari musim 2011-2012 ampe sekarang nih musim 2014-2015 tapi yang sekarang belum selese kompetisinya. Di awal musim dengan skuad aslinya Liverpool gue sempet terseok-seok dan pada akhirnya Cuma mampu finish di urutan 5. Di musim kedua lumayan lah gue finish di urutan 3 setelah gue beli Neymar(SS), Anderson(LB) ama Gyan Assamoah(CF). Di musim ke tiga gue udah mulei keren nih dapet treble winner setelah gue beli Felipe Melo(DMF), Giovinco(AMF), Tarabt(AMF) ama Torje yang larinya kenceng. Kalo di musim ke empatnya gue lagi kejar-kejaran nih ama MU yang diperingkat 1 tapi Cuma selisih 1 poin. Nah di ML gue ini rata-rata pemainya masih muda men, yang diatas 30 taun Cuma Gerrard(CMF), F.Mello(DMF) ama Pepe Reina(GK).Nih gue liatin prestasi tim gue à
SEASON
WIN
DRAW
LOSE
POINT
2011-2012
21
7
10
70
2012-2013*
25
5
10
80
2013-2014**
26
6
6
84
2014-2015***
-
-
-
-

Ket :
 * Runner up FA Cup
** Victory EPL, Champion and FA CUP
*** Victory Super Cup and Toyota Cup

1.      Ter Stegen (GK), Kiper ini gue beli di musim ke empat dari Borussia Mönchengladbach waktu usianya masih 21, tapi ratingnya udah 84 an, lumayan lah harganya gak begitu mahal tapi performanya lumayan oke, kadang gantian ama pepe Reina kalo performnya lagi jelek.
2.      Agger (CB), Ni pemain yang paling loyal yang gue punya sejak musim pertama, kokoh dibelakang, sering bantu nyerang waktu corner kick dan kadang nyiptain gol lewat sundulan. Pemain ini selalu gue pasang di line up, Cuma pasangannya aja yang sering gue ganti-ganti.
3.      Benatia (CB), bek ini gue beli dari Udinesse di musim ke empat, umurnya 27 dan harganya sekitar 24 juta dollar lumayan mulah lah soalnya pemain ini masuk list target. Performanya oke meskipun masih kalah ama Daniel Agger meskipun menang di overal ratting.
4.      Mabina (RB), bek sayap berkebangsaan Angola ini juga gue beli di musim ke empat dai club other, sebenarnya gue kasih inkoom di posisi bek sayap ini. Berhubung performanya kadang labil makanya ditengah jalan gue ganti ama mabina. Pemain ini lumayan oke, punya banyak player index.
5.      Anderson (LB), bek muda asal brasil ini gue beli di musim kedua dari tim medioker, gue lupa namanya. Meskipun dari tim medioker tapi overallnya udah 86 an bro, payer indexnya banyak, speednya kenceng. Gue untung banget ama pemain ini, progresnya cepet sekarang udah 96 overal ratingnya, drible speed nya 90an. Dan yang paling bikin gue bangga nih dia dapet UEFA player football award 2014 dengan 425 suara ngalahin sergio Ramos (Madrid) ama Garay (Benfica). Makanya gue kasih dia kapten di skuad.
6.      Modric (CMF) , Pemain ini masuk list target di musim ketiga, makannya langsung gue beli lumayan kan dapet murah walaupun sekitar 40 juta dollar :D .Awalnya posisi tengah dipakai ama Gerrad, tapi berhubung Gerrard udah tua penampilannya udah mulei gak konsisten
7.      Adam (CMF), Pemain ini mulai menempati skuad inti di musim ke empat setelah sebelumnya  kalah ama Gerrard dan Felipe Melo, sekarang dia gue masukin tim iinti soalnya progresnya baik, Overall nya naik jadi 93 dan masih fresh dibandingin Felipe Melo.
8.      Torje (RMF), Gue paling demen ni ama pemain ini soalnya dia kenceng banget ama ball kontrolnya juga baik jadi bolanya nempel terus. Pemain ini selalu menyusahkan barisan pertahanan lawan lewat kecepatannya dan gak jarang jadi inspirasi Gol.
9.      Neymar (LMF), Pemain ini gue beli di musim pertama dari santos dengan harga yang cukup murah padahal potensinya luar biasa, gue beli dia waktu masih umur 19 tahun dengan overall80an, sekarang udah jadi 93 gilaa. Pemain ini mempunyai drible,speed diatas 90 tapi sayang body ama tembakannya lemah.
10.  Michel(SS) Nih pemain oke banget men abilitynya, selain itu gue juga untung beli pemain ini dengan harga dibawah 5 juta dollar dan potensial, soalnya umurnya masih muda dan larinya kenceng. Overallnya kalo dijadiin striker jadi 85 tapi sayangnya sering gak konsisten jadi kadang-kadang gue ganti ama giovinco di line up.
11.  Gyan Assamoah (CF), pemain Ghana ini gak begitu oke kalo diliat dari overall ratingnya, tapi beda sama nyatanya dia pemainyang kenceng dengan drible speed 89an, sering banget nyetak gol lewat umpan terobosan secara dia kenceng dan selalu menang due 1 on 1 ama bek lawan. Makanya pemain ini cocok kalo dijadiin target man , dan sementara ini dia jadi top skor di EPL.

Nah itu tadi skuad master liga gue, meskipun masih banyak pemain cadangan yang potensial tapi gue capek ngejelasin satu-satu. So kalo elo punya skuad Master Liga yang oke juga jangan lupa dipamerin ama gue J .



Minggu, 03 Juni 2012

The Legend The Hero : Muhammad Eksan 11


Mungkin banyak yang tak mengenalnya, namun dia pernah menguncang persepakbolaan Indonesia di era 2000-2005an. Dialah Muhammad Eksan striker yang mengantarkan PSS Sleman promosi dari divisi Satu menuju  divisi Utama Liga Indonesia Mandiri pada tahun 2000.
Memulai karir amatirnya bersama klub Hisbul Wathan Wates kemudian Persikup Kulon Progo, Pemain ini dilirik PSS Sleman setelah PSS menjalani laga menghadapi Persikup pada divisi dua kala itu, kemudian resmi memulai karir profesionalnya dengan PSS Sleman pada tahun 98an pada saat PSS menjalani laga divisi satu liga Indonesia.
Sebuah prestasi yang membanggakan ketika Eksan berhasil mengantarkan PSS ke kasta tertinggi Liga Indonesia pada waktu itu, bersama rekan se timnya Muhammad Anshori (Bagong). Gol Eksan di Laga kandang terakhir  cukup menempatkan PSS pada posisi dua divisi satu LI sehingga berhak lolos pada divisi Utama.
Sebuah babak baru dalam karir sepakbola M. Eksan dimulai ketika dia harus menjaga eksistensi PSS di kasta tertinggi Liga Indonesia. Hal itu dibuktikan Eksan dengan selalu mencetak gol dalam setiap laga PSS Sleman sehingga PSS mampu menempati peringkat-9 pada musim pertamanya di divisi Utama Liga. Pemain ini dikenal dengan tendangan Free kick nya yang kerap kali membahayakan gawang lawan. Juga dengan sundulannya, meskipun bertubuh kecil namun dia memiliki jumping yang tinggi dan mampu bersaing dengan bek lawan yang berpostur tinggi. Sehingga tak jarang gol-gol nya tercipta melalui tendangan bebas maupun bola-bola atas. Dengan eksistensinya tersebut Eksan kerap menjadi top skor PSS Sleman di setiap musimnya.
Di dalam tim dia termasuk orang yang mudah bergaul dengan rekan satu timnya, sikapnya yang rendah hati membuat dia disegani oleh rekan satu timnya. Hal ini membuat dia dipercayakan oleh pelatih untuk memakai ban kapten di lengannya. Sebuah terobosan baru dalam persepakbolaan Indonesia ketika ban kapten dipercayakan kepada seorang Striker, yang biasanya dipegang oleh bek atau pemain tengah. Hal tersebut kemudian dibuktikan Eksan dengan mampu menjaga stabilitas tim nya kala itu.
Tak dipungkiri Eksan pernah menjadi Idola pada era 2000an, bersama rekan satu timnya sang kapten mengantarkan PSS Sleman menempati peringkat 4 Liga Mandiri pada tahun 2004 dan 2005. Sebuah prestasi tertinggi dalam sejarah persepakbolaan PSS Sleman. Bersama dengan euforia PSS Sleman pada waktu itu nama Muhammad Eksan juga kerap kali dielu-elukan oleh suporternya. Triakan keras dan semangat oleh suporter selalu terdengar ketika “Muhammad Eksan” disebutkan dalam line up pertandingan.
Kini sang kapten sudah tak lagi bergabung dengan PSS Sleman, bukan karena kemampuannya yang menurun namun usia yang membuatnya gantung sepatu. Dan bukan berarti dia dilupakan, namanya akan selalu tertanam dalam sejarah panjang PSS Sleman. Hampir 10 tahun pemain ini mengawal perjalanan PSS Sleman, hingga pada akhir karirnya pemain ini masih berkostum PSS Sleman. Tak bisa dipungkiri bahwa dia mempunyai andil besar dalam masa kejayaan PSS Sleman. Oleh karena loyalitas dan dedikasinya pemain ini layak disebut sebagai “Legend” PSS Sleman. Terima Kasih Muhammad Eksan 11 J. (Reza)
**maaf apabila terdapat kesalahan data, mohon dikoreksi J**

Sabtu, 02 Juni 2012

Flare !!

"Pyro is not a crime" itulah semboyan bahwa menyalakan flare dalam stadion bukanlah suatu kejahatan. Ini adalah bentuk dari suatu kreatifitas yang kerap ditunjukkan suporter di seluruh dunia. Bahkan final champion 2012 yang berlangsung di Fusball Arena pun mengakui adanya flare. So tak perlu takut dengan flare.....
























*somepicturefrombcspss.com*

Jumat, 01 Juni 2012

Sebuah Era Baru Dunia Suporter Indonesia

Sebuah gebrakan baru ditunjukkan suporter PSS Sleman 1976 yang bernama Brigata Curva Sud, suporter yang bergaya khas Ultras Italy ini selalu menyuguhkan sebuah koreografi apik di setiap jeda pertandingan kandang PSS Sleman.


































*some picture from bcspss.com*



Dibalik Pencitraan


Kisah Riski : sebuah kebusukan dibalik pencitraan
Nama gue Rizki,Gue anak kelas ipa satu di SMA Nasional tepatnya di daerah jawa barat, tepatnya lagi gak akan gue kasih tau soalnya ini menyangkut nama baik sekolah gue yang cukup bonafit gitu murid-muridnya. Sekolah gue ini berlandaskan ajaran islam dan cukup eksis lah di daerah gue cuma sayangnya rada mahalan dikit bayarnya. Sementara gue ini orangnya lumayan ganteng mantan-mantan gue udah banyak, gue rada smart tapi sayangnya gue bukan orang kaya.
Eits tapi bukan itu sih yang mau gue ceritain, ceritanya mulai dari sini nih, em waktu kelas satu gue sempet ngefans ama kakak kelas gue namanya Angga. Jangan salah paham dulu ye,gue ini nge fans bukannya gue suka ama dia, tapi gue kagum aja ama kepribadiannya yang baik, sikapnya santun, penyabar, orangnya juga cerdas dan chiri khas nya tuh tenang kalo ngomong bisa ngontrol emosi dengan baik. Tapi keliatan cupu gitu sih dianya, maklum orang pinter. Selain punya banyak kelebihan si Angga ini juga aktif di banyak kegiatan sekolah seperti Rohis, study club juga kegiatan lainnya.
Itu tadi sedikit gambaran tentang sosok Angga yang gue kagumin, sebenarnya bukan gue aja sih yang kagum tapi si Angga ini emang udah dikagumin ama banyak orang di sekolah, maklum dia pernah jadi siswa terbaik di sekolah.Oke lanjut ke intinya aja ya, waktu itu dimulailah rapat tahunan OSIS ke-23 di tahun 2008. Rapat tahunan ini merupakan rapat tertinggi dikalangan siswa SMA Nasional yang ada dibawah naungan OSIS, tau kan artinya (ojo senggol iki s*s*) eh maksud gue (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Jadi rapat ini ngebahas peraturan mengenai Osis dan unit-unit dibawahnya buat setaun kedepan. Gak cuma itu aja sih, jadi ketua OSIS beserta pimpinan dibawahnya juga dipilih disini.
Nah ceritanya si Angga ini kepilih jadi pengurus OSIS masa bakti 2008-2009.Pengurus OSIS ini dipilih lewat pencoblosan, mirip pemilu gitu lah. Pengurus OSIS ini sekitar 11 orang tapi belum ada jabatannya, jadi jabatannya itu ditentukan lewat rapat tahunan itu. Oke kembali lagi ke rapat tahunan, di rapat tahunan ini udah kayak rapat DPR gitu suasananya (rada lebay), soalnya ngebahas peraturan di rapat ini lamanya minta ampun, yang ini pengennya gini yang itu pengennya gt, bahkan sampai ada yang marah-marah juga. Tapi ada juga tuh temen gue yang gara-gara sering ketemu di rapat itu malah jadi cinlok (sorry OOT).
Pembahasan peraturan berjalan alot dan cukup lama, sampai akhirnya tiba saatnya pemiliihan pimpinan OSIS. Pimpinan OSIS ini dipilih melalui musyawarah mufakat yang dilakukan secara tertutup oleh pengurus terpilih yang berjumlah 11 orang tadi. 11 orang tadi berasal dari jurusan IPA ada 5 orang, jurusan IPS 2 orang, Bahasa 2 orang, Olah raga 2 orang. Dan dari 11 orang tadi keluar 2 bakal calon yaitu si Angga yang gue ceritain tadi, dia dari kelas IPA. Dan satunya lagi kak Yudis dari kelas IPA juga, ni orang meskipun prestasinya biasa aje tapi menurut gue orangnya loyalis, kerjanya bagus terbukti dari banyak unit kegiatan yang dia ikuti dia pernah jadi ketua juga di salah satu unit kegiatan sekolah.
Karena ada dua bakal calon akhirnya mereka berdua (Angga ama Yudis) melakukan lobi.Gue yang waktu itu juga ikutan rapat tahunan akhirnya cuma bisa nunggu sambil ngobrol-ngobrol ama temen-temen gue. Sedangkan Angga ama Yudis mojok berdua di halaman depan sekolah. Nah disini mulei aneh ni ceritanya, soalnya mereka berdua mojok lama banget dari jam 8 malem ampe jam 12 tengah malem belum selesai juga. Dan anehnya kak Yudis ini Cuma bisa diem aja waktu gue liat dari jauh, kaya di prospek MLM gitu lah bayangannya, ya lebay nya kaya digendam gitu deh.
Oke berhubung mereka gak jelas mojok lama biaanget, akhirnya gue ama temen gue cabut ke kos temen gue gak jauh dari sekolah sih soalnya mau nonton spanyol di final EURO 2008 waktu itu . Gue nyoba mikir positif tuh tentang si Angga ama Yudis. Kali aja mereka ngomongin bola kali ya makanya jadi lama gitu ngobrolnya, atau kalo enggak ngomongin cewek cantik di sekolah kali yaa. Ternyata yang ada di bayangan gue salah, waktu gue nonton final tiba-tiba temen gue sms kalo si Angga marah-marah ama Yudis sambil nunjuk-nunjuk Yudis gitu, mbantingin sendal pula. Yaudahlah berhubung gue masih fokus ama bola gue gak begitu peduli ama mereka.
Pas hari berikutnya gue dateng ke sekolah buat rapat tahunan lagi. Kali ini gue gak akan ngebahas kemenangan Spanyol semalem. Lanjut ke rapat tahunan, ternyata agendanya masih musyawarah pengurus. Waktu itu gue ketemu kak Yudis, mukanya udah lemes keliatan banyak tekanan dan gak banyak omong kaya biasanya. Ternyata kak Yudis ini semalem diancem ama si Angga soalnya kak yudis gamau mundur dari pencalonan ketua OSIS. Si Angga ngomong ama kak Yudis kalo pas masuk forum ama pengurus dia belum mengundurkan diri si Angga ini bakal ngabisin kak Yudis, Si Angga ngancem kalo dia bakal bongkar semua kejelekan kak Yudis lewat media yang dia punya parahnya lagi dia juga ngancem kalo bakan ngebubarin OSIS. Soalnya dia sendiri bilang kalo dia (Angga) kenal deket ama orang-orang birokrasi Sekolah. Dan yang bikin gue shock si Angga ini jelek-jelekin Yudis di dalem forum ampe keluar kata-kata kasar nama binatang gitu.
Dari sini kepercayaan gue ama si Angga mulai hilang. Angga yang dulunya gue kagumin ternyata parah kaya gitu orangnya. Sejenak gue berpikir ada apa dibalik semua ini, kepentingan apa yang Angga bawa. Dari pembacaan gue sih dia bawa kepentingan dari birokrat sekolah, secara dia deket ama Kepsek si Djumari. Hal itu tentunya bisa berbahaya kalo OSIS dipegang ama dia, mau dibawa kemana OSIS setaun kedepan. Padahal kita tau OSIS ini dari dulu kritis ama kebijakan sekolah gue yang kadang gak bener.
Pemilihan ketua OSIS berlangsung hampir 5 hari dan belum juga ketemu pemimpinnya, sementara si Angga terus ngelakuin konsolidasi ama pengurus yang lain dengan berbagai cara. Sampe sampe nih si Angga bilang ama pengurus yang lain lewat sms  kalo kak Yudis ini maju Cuma buat kepentingan komunitasnya semata. Karena banyak tekanan yang dihadapi akhirnya kak Yudis mau mundur tapi dengan syarat si Angga ini juga ikutan mundur. Tapi ternyata si Angga gamau mundur juga dengan berbagai ambisinya. Namun karena Kak Yudis mundur akhirnya disepakati pemilihan calon ketua lagi, dari situ keluar 3 nama yaitu tetep si Angga, Cakim, ama Medi dan pada akhirnya karena kesadaran para pengurus untuk memilih pemimpin yang bener , terpilihlah nama Cakim yang jadi ketua OSIS SMA Nasional masa bakti 2008-2009.
Nah dari cerita diatas gue jadi berpikir nih kalo jadi orang jangan mudah percaya ama orang lain, apalagi orang yang kelewat baik tuh malah harus dicurigain (saran sesat). Dan dari cerita diatas gue tambah yakin kalo orang baik itu emang susah dicari. Tapi emang mending jadi orang nakal aja dah biar gak dicurigain (saran sesat lagi).
**Kisah ini merupakan cerita fiksi yang diilhami dari kehidupan nyata**